Kurikulum |
Dalam perjalanannya Proyek
Perintis STM Negeri Pembangunan Jakarta telah beberapa kali mengadakan perbaikan
dan peningkatan Kurikulum yang diberlakukan yaitu :
- Kurikulum 1972 sebagai kurikulum awal yang digunakan.
- Kurikulum 1975 dengan menitik beratkan 40% teori dan 60%
praktek.
- Kurikulum 1976 yaitu hasil penyempurnaan dari kurikulum
1975
- Kurikulum 1984 yang disempurnakan lagi pada tahun 1985
- Kurikulum 1994 sebagai Sekolah Menengah Kejuruan untuk 4
tahun dengan pendidikan sistem ganda sebagai pola umum penyelenggaraan kurikulumnya.
Kurikulum 1985 (1984 yang telah disempurnakan) yang masih berlaku untuk tingkat II, III,
dan IV sedang kurikulum SMK (1994) untuk tingkat I yang diberlakukan mulai tahun pelajaran
1994/95.
Dengan keputusan menteri Pendidikan dan Kebuadayaan Republik Indonesia No. 0490/U/1992 tentang Sekolah Menengah Kejuruan yang merupakan refleksi Pelaksanaan dari Ketentuan- ketentuan baru yaitu Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Indonesia dan Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, maka STM Negeri Pembangunan Jakarta telah mempergunakan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK 4 Tahun) dimana untuk tingkat I sudah mempergunakan kurikulum SMK (1994) dengan pola umum penyelenggaraan kurikulum - nya adalah Pendidikan Sistem Ganda.
Metoda
Inquiry Approach , Dengan menggunakan approach ini diharapkan guru mampu merangsang anak didik untuk mampu melakukan analisa dan memiliki sikap analitis dan hasrat ingin tahu.
Problem Solving Approach , Dengan approach ini agar guru dapat menggerakkan siswa untuk aktif belajar dan mampu memecahkan masalah.
Penyampaian Audio Visual Aid , Dengan bantuan gambar-gambar dan alat-alat peraga, guru akan lebih mudah mentransfer pelajarannya, sedangkan siswa-siswanya akan lebih mudah menerima pelajaran yang diberikan gurunya.
Pemberian Tugas , Dengan metoda ini siswa dapat lebih terampil karena seringnya melakukan latihan, metoda ini baik dilaksanakan pada semua mata pelajaran, lebih-lebih pada mata pelajaran menggambar.
Demontrasi , Metoda ini dipakai untuk mata pelajaran praktik, dimana pada setiap bengkel ada bagian ruang teorinya.
Bagi siswa yang praktek industri/PSG disiapkan modul dimana setiap hari Sabtu siswa kembali ke sekolah untuk mengadakan tutorial dengan tutor guru-guru tingakt IV.
Evaluasi
Untuk tingkat I, II dan III dilakukan tes sumatif catur wulan.
Untuk mendapatkan Surat Tanda Tamat Belajar bagi tingkat IV dilakukan Evaluasi Belajar Tahap Akhir yaitu : EBTA Praktik, EBTA Lisan untuk mempertanggungjawabkan karya tulis dan EBTA Teori.
Ebtanas dilaksanakan pada tingkat III.
Perhitungan nilai rapor dengan mempergunakan rumus :
Untuk tingkat I : N = 3P + 2 Q / 5
P = rata-rata
nilai subsumatif
Q = nilai sumatif
Untuk tingkat II, III dan IV : N = P + Q + 2R / 4
P = rata-rata
nilai kokurikuler
Q = nilai sub sumatif
R = nilai sumatif
Untuk nilai STTB menggunakan rumus : N = P + Q + nR / 2 + n
P = nilai semester
Gasal
Q = nilai semster Ganjil
R = nilai EBTA
n = Indeks (DKI n berorientasi antara 1,5 - 2,0)
Pembangunan
Jakarta Homepage
Pembajak Home | Profil | Pengajaran
| Organisasi | Kegiatan | Alumni | BukuTamu | Links
This Site Created by Pembangunan
Team
©1997 all right reserved
e-mail:pembangunan@indosat.net.id